Dua Tipe Setan yang Menghalangi kita ke Baitullah

Dua Tipe Setan yang menghalangi kita umrah dan haji

Mengapa masih sedikit muslim Indonesia yang mau ke Baitullah? Ternyata mereka tergoda oleh 2 tipe setan ini.

Ada lebih dari 244.7 juta penduduk muslim Indonesia saat ini, tetapi ternyata hanya 1.47 juta (0.06% saja) yang umroh di tahun 2024 lalu. Masih banyak (99.04%) yang belum menunaikan umroh. Padahal umroh adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW.

Tahukah Anda bahwa ada 2 tipe setan yang selama ini menghalangi kita untuk berniat umrah?

1. Setan Amatir

Ini setan yang menggoda kaum muslimin yang, qadarulah, uangnya pas-pasan saat ini. Setan ini akan bilang ke mereka:

Umroh/Haji itu buat orang kaya. Hutang aja masih banyak, hidup aja pas-pasan. Jangan sok-sokan gaya-gayaan haji/umroh. Mendingan kalo punya duit, buat modal bisnis supaya bisa dapet duit lagi yang lebih banyak. Atau ditabungin, buat kuliah anak nanti. Kalo dipakai buat ongkos umroh/haji, nanti kamu nggak punya duit lagi dong!

Padahal, ada hadits Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa umroh itu menghilangkan kefakiran dan dosa (HR Imam Ahmad dan Tirmidzi).

Rasulullah SAW bersabda:

تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.”

2. Setan Profesional

Setan profesional ini punya pendekatan beda kepada kaum muslimin yang saat ini, diberikan keleluasaan rezeki, sehingga secara ekonomi memiliki kemampuan finansial untuk segera berumroh/berhaji. Setan ini nggak ngelarang, bahkan nyuruh untuk berhaji/umroh.

Setan ini akan bilang:

Umroh/haji itu wajib, sedekah itu wajib, zakat juga wajib. bangun masjid juga wajib. Tapi, jangan sekarang… nanti aja…Berangkat umroh/hajinya nanti saja kalo udah pensiun, kalau anak-anak udah besar, kalo karier kita udah tinggi.

Padahal Allah SWT memperingatkan kita bahwa kematian itu bisa kapan saja, dimana saja kita berada, tidak dapat dimajukan atau ditunda, dan semua terjadi atas idzin Allah SWT. Jangan-jangan sebelum sempat ke Baitullah, Allah sudah mencabut nyawa kita…

QS An-Nahl:78 dan QS Al-Jumuah:8 menegaskan kematian akan mendatangi di mana saja kita berada, QS Al-Munafiqun:11 dan QS Ali ‘Imran:145 yang menjelaskan bahwa datangnya ajal tidak dapat dimajukan atau ditunda dan semua terjadi atas izin Allah.

So, Anda pilih yang mana?

Dari uraian diatas, Anda pilih mana? Mengikuti bisikan setan atau mengamalkan hadits Rasulullah SAW dan mentaati peringatan-peringatan Allah SAW di Al-Qur’an?

Mau Umroh? Nggak usah pusing. Cukup DP 1.5 juta saja!



Klik untuk mendapatkan info lengkapnya